Budidaya Tanaman Kelor (Moringa oleifera) Dengan Cara stek dan Biji

Pendahuluan

Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu jenis tanaman tropis yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman kelor merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 meter dan tumbuh subur mulai dari dataran rendah 0 sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenis tanah dan tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan sampai 6 bulan. Kelor adalah tanaman yang ideal untuk tumbuh di areal  terbuka atau di pekarangan. Kelor dapat tumbuh di berbagai kelas iklim dan tanah marginal.

Daun kelor sudah teruji secara klinis mampu mengobati berbagai penyakit seperti penyakit jantung, kanker, diabetes alergi, rematik, obesitas dll. Hal itu dikarenakan daun kelor memiliki kandungan Argine, Histidine, Isoleucine, Leusine, Lysine, Methioinine, Phenylalinine, Threonine, Thryptopan, dan Valine. Jadi akan sangat baik untuk mengkonsumsi daun kelor.

Perbanyakan dengan Stek Batang

Pohon kelor banyak dibudidayakan secara mandiri dengan teknik stek. Perbanyakan dengan stek memiliki tingkat keberhasilan bibit bertahan hidup lebih tinggi, Pertumbuhannya lebih cepat dan bibit yang dihasilkan berkualitas tinggi karena serupa dengan induknya.

Perbanyakan dengan batang membutuhkan batang stek dengan tinggi antara 0,5 – 1,5 m disesuaikan dengan kebutuhan dan diameter 4 sampai 5 cm. Penanaman dengan batang stek yang pendek dapat dilakukan pada pekarangan rumah, namun untuk kebun diperlukan batang yang tinggi untuk melindungi tanaman dari ternak.

Batang stek yang digunakan sebaiknya berasal dari tanaman yang sehat dan berumur lebih dari enam bulan. Semakin besar lingkaran batang stek semakin besar peluangnya untuk hidup. Penanaman stek dilakukan dengan membuat lubang sedalam 10 – 15 cm dan dihindari melakukan tujak langsung yang dapat merusak bagian kulit ujung batang sehingga mengganggu tempat pertumbuhan perakaran.

            Pada bagian ujung stek dipotong diagonal untuk memperluas bidang pertumbuhan akar sehingga tanaman dapat bertumbuh dengan cepat dan dengan perakaran yang kokoh. Batang stek setelah dipotong tidak boleh dibiarkan lebih dari tiga hari sebelum ditanam. Ketika ditanam, sepertiga dari batang harus terkubur dalam tanah.Waktu penanaman stek batang terbaik adalah pada akhir musim kemarau sampai awal musim hujan. Jarak tanam sangat ditentukan oleh tujuan penanamannya. Bila dimaksudkan sebagai tanaman pagar, maka jarak tanam harus dibuat rapat untuk mencegah masuknya hewan liar kedalam kebun.

            Tanaman yang berasal dari stek batang, tidak akan memiliki sistem akar yang mendalam dan akan lebih sensitif terhadap angin dan kekeringan. Stek batang juga lebih sensitif terhadap serangan rayap.

            Perbanyakan dengan batang membutuhkan batang stek dengan tinggi antara 0,5-1,5m. Batang stek yang digunakan sebaiknya berasal dari tanaman yang sehat dan berumur lebih dari enam bulan. Semakin besar lingkaran batang stek semakin besar peluangnya untuk hidup. Penanaman stek dilakukan dengan membuat lubang sedalam 10-15cm, pada bagian ujung stek dipotong diagonal untuk memperluas bidang pertumbuhan akar sehingga tanaman dapat tumbuh dengan cepat dan dengan perakaran yang kokoh.

Batang stek kelor setelah dipotong tidak boleh dibiarkan lebih dari tiga hari sebelum ditanam. Waktu penanaman stek batang terbaik adalah pada akhir musim kemarau sampai awal musim hujan. Jarak tanam sangat ditentukan dengan kebutuhan, jarak yang rapat dibutuhkan untuk pagar hidup dan mencegah masuknya hewan liar kedalam kebun.

Tangkai yang akan dipilih untuk menjadi bibit ialah tangkai yang tidak tua dan juga tidak muda dengan memiliki diameter sekitar 3-5 cm. Pemotongan dilakukan dengan datar supaya area akar yang akan tumbuh menjadi semakin banyak. Masukkan hasil dari portongan tangkai yang akan dijadikan bibit kedalam polybag dan meletakkannya diarea yang teduh, dengan melakukan penyirama ada bibit Kelor

Pilih daerah di mana tanahnya memiliki drainase yang baik. Hal ini membantu untuk mengevakuasi kelebihan air dari tanah dan memungkinkan pertukaran bebas dari gas antara atmosfer dan partikel tanah. Hindari tanah liat yang menjadi lengket ketika basah dan sangat keras saat kering. Hindari pula tanah yang mudah dijadikan sarang rayap.

Pembiakan Tanaman Kelor Dengan Biji

Pada metode ini anda harus memastikan mendapatkan biji yang baik dan berasal dari tanaman yang sehat. Caranya dengan mengambil polong kelor yang sudah tua (hampir busuk) kemudian diambil bijinya. Jemur biji kelor tadi dibawah terik matahari selama kurang lebih 5 jam. Setelah kering, ambil dan simpan ditempat sejuk dan kering. Buatlah tempat persemaian dari polybag plastik untuk menumbuhkan biji. Tanam biji dalam polybag lalu tunggu hingga tumbuh. Jika tunas sudah tumbuh dalam polybag maka harus rajin menyiraminya agar tanaman kelor cepat tumbuh.

Keuntungan metode ini  adalah 1) Didapat bibit tanaman yang unggul dan tahan penyakit sesuai bibitnya dan 2)Pengakaran tanaman lebih sempurna sehingga tanaman akan lebih kokoh.
Kekurangan metode ini : waktu penumbuhan yang lebih lama.

Berikut adalah cara menanam kelor dengan baik:

  • Memilih Lokasi Lahan Tanam Kelor

    Lahan untuk lokasi tanam kelor haruslah memenuhi beberapa kriteria berikut ini diantaranya :

    1. Terpapar sinarĀ  matahari langsung minimal 6 jam sehari
    2. Memiliki kandungan air atau dekat dengan sumber air
    3. Memiliki kandungan unsur hara yang cukup
    • Pembersihan dan Penyucihamaan

    Jika didapati banyak gulma (tanaman liar) yang mengganggu pencahayaan dan lain-lain maka segera di bersihkan. Kita dapat  memanfaatkan hebrisida jika ingin lebih cepat mematikan gulma pengganggu.

    • Pembuatan Lubang Tanam

    Pembuatan lubang tanam dapat menggunakan cangkul dengan diameter 50 – 70 cm  dan kedalaman 50 cm.

    • Pemberian Pupuk Dasar

    Disarankan untuk menggunakan pupuk organik sebagai pupuk dasarnya seperti pupuk kandang atau kompos. Masukkan pupuk organik secukupnya dalam lubang lalu tutup dengan tanah hingga 3/4 lubang. Setelah itu lubang tanam dibiarkan minimal 2 minggu agar pupuk di dalam tanah terurai terlebih dahulu.

    Buatlah tempat persemaian dari polybag plastik untuk menumbuhkan biji. Tanam biji dalam polybag lalu tunggu hingga tumbuh. Jika tunas sudah tumbuh dalam polybag maka harus rajin menyiraminya agar tanaman kelor cepat tumbuh.            Setelah didiamkan beberapa waktu maka pupuk yang ditimbun tanah dalam lubang pun sudah terurai dengan sempurna menjadi humus dan unsur hara sehingga siap untuk diserap akar tanaman. Bibit kelor yang sudah disiapkan kemudian dipindahkan ke lubang tanam.

    Berikut ialah hal-hal penting dalam cara menanam kelor yang harus anda perhatikan:

    1. Lakukan penyucihamaan lubang sebelum ditanami menggunakan fungisida, bakterisida dan insektisida tabur
    2. Lakukan penanaman pada sore hari untuk mencegah bibit layu di terik siang
    3. Pastikan plastik polybag dilepas dan tidak ikut tertanam
    4. Segera lakukan penyiraman begitu bibit selesai ditanam

    Penyiapan Lahan

    Areal penanaman harus bersih dari rumput-rumputan atau jenis gulma pengganggu lainnya. Jika jarak tanam rapat, tanah harus dibajak dan digaru dengan kedalaman maksimum 30 cm. Namun jika jarak tanam renggang (> 1 m x 1 m), lebih baik untuk menggali lubang dan menutupnya kembali. Hal ini memastikan sistem penetrasi akar yang baik tanpa menyebabkan erosi tanah terlalu banyak (membajak tanah dapat berisiko erosi atau longsor pada saat hujan lebat, angin atau pada tanah dengan kemiringan yang curam. Lubang harus memiliki kedalaman 30 sampai 50 cm dengan lebar 20 sampai 40 cm. Ketika mengisi lubang tanam, campur tanah dengan pupuk kandang atau kompos.

    Pemeliharaan

    Pohon Kelor cenderung menghasilkan cabang panjang yang tumbuh secara vertikal dan menghasilkan daun dan buah-buahan hanya pada ujung-ujungnya, sehingga hasil panen akan rendah jika pohon dibiarkan tumbuh secara alami. Pohon bisa tumbuh hingga ketinggian sekitar 3 sampai 4 meter pada tahun pertama dan terus sekitar 10-12 m setelahnya.

    Oleh karena itu penting untuk bentuk tajuk pohon yang baik ketika pohon masih muda, dengan cara meningkatkan lateral yang bercabang sehingga menciptakan pertumbuhan yang lebat. Memangkas tunas pada batang utama diperlukan bila pohon mencapai ketinggian 50 cm sampai 1 m. Hal ini akan memicu pertumbuhan cabang lateral dan akan mendorong pertumbuhan cabang lateral yang banyak, sehingga meningkatkan hasil dan mengurangi ketinggian pohon. Selain itu, pemangkasan akan mengurangi resiko kerusakan akibat angin kencang dan membuat pemungutan hasil panen lebih mudah.

    Pemangkasan bisa dilakukan dengan kuku jari karena batang pohon masih lunak. Bila pohon sudah terlanjur tua atau pemangkasan tidak dilakukan sedini mungkin, batang utama dapat dipotong dengan golok atau gergaji tepat di atas sebuah mata cabang. Pemotongan di ruas batang akan menyebabkan batang busuk sampai pada batas mata cabang dan akan memicu pertumbuhan penyakit dan parasit

    Pemanenan

    Pohon kelor memiliki daun majemuk: satu daun terdiri dari beberapa tangkai daun. Apa yang disebut daun Kelor, justru rangkaian tangkai daun yang melekat pada malai yang berasal dari cabang.

    Panen manual tunas dan daun dengan menggunakan gunting stek, sabit atau pisau tajam. Semua tunas harus dipotong pada ketinggian yang diinginkan, yaitu 30 cm sampai 1 m di atas tanah. Pemanen mekanik juga dapat digunakan untuk skala besar, yaitu perkebunan yang produksi daun secara intensif.

    Menjaga tingkat kebersihan daun yang dipanen merupakan syarat mutlak. Lakukan panen pada pagi atau sore hari. Penting untuk memastikan tidak ada embun pada daun sebelum panen, terutama di pagi hari, agar daun tidak cepat membusuk selama proses transportasi.

    Perawatan Tanaman Kelor

    Perawatan tanaman kelor sebenarnya tidaklah sulit. Yang kita perlu lakukan hanyalah menjaga suplai air, pupuk dan membasmi hama yang mengganggunya. Berikut ialah penjelasan lebih lanjut mengenai cara merawat tanaman kelor.

    1. Penyiraman
    Penyiraman dapat dilakukan 5 – 7 hari sekali tergantung kadar air dalam tanah. Jangan sampai tanah disekitar akar pohon menjadi becek dan menggenang air dalam waktu lama karena dapat membusukkan akarnya. Usahakan saja tanahnya selalu basah. Meski tanaman kelor dewasa tetap bisa hidup tanpa disirami, namun dengan dijaga suplai airnya tanaman akan tumbuh lebih subur.

        2.Pemupukan Susulan
        Lakukan pemupukan susulan 1 – 2 bulan sekali untuk menjaga suplai unsur hara dan nutrisi bagi tanaman kelor. Untuk menghemat biaya gunakan pupuk kandang yang dikubur disekitar akar dengan jarak sekitar 50 – 80 cm dari akar tanaman dewasa.

          3. Mengatasi Hama Kelor
          Meski tanaman kelor sendiri tergolong tahan terhadap hama penyerang dimana pohon tidak gampang mati namun serangan hama mampu menurunkan produktivitas tanaman. Untuk itu diperlukan penanggulangan hama begitu terlihat gejala serangan hama pada tanaman kelor.

          Panen Daun dan Biji Kelor

          Panen daun kelor bisa dilakukan jika tanaman sudah tumbuh besar dan menghasilkan banyak daun. Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan pada saat panen daun kelor seperti berikut ini:

          Hal-hal yang perlu diperhatikan :

          1. Gunakan gunting, sabit atau alat tajam lainnya untuk memanen daun guna menghindari kerusakan pada tanaman kelor
          2. Lakukan pemanenan pada pagiĀ  menjelang siang agar luka tanaman cepat kering diterik siang
          3. Pastikan daun kelorĀ yang dipanen dalam kondisi kering agar tidak cepat busuk saat disimpan atau dikirim. Bila perlu dijemur terlebih dahulu

          Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk Panen Biji Kelor:

          1. Pilih hanya buah/polung yang sudah matang untuk dipanen. Ciri-cirinya adalah buah/polong sudah berwarna coklat kering dan dapat dengan mudah untuk dibuka kulitnya.
          2. Biji yang diambil bisa dijemur dahulu 3-5 jam baru kemudian disimpan ditempat sejuk dan kering
          3. Jangan memanjat pohon saat memanen buahnya karena dahan dan cabang kelor mudah patah. Gunakan galah panjang untuk memudahkan panen buahnya.

          Cara Membasmi Hama Pada Pohon Kelor

          Jenis-jenis hama tanaman kelor dan cara penanggulangannya ialah :

          1. Hama Serangga

          • Ini yang paling umum menyerang tanaman kelor. Beberapa serangga seperti ulat, belalang, rayap dan larva uret sering menyerang tanaman sehinggaĀ  menghambat pertumbuhanĀ  dan mengurangi hasil produksi tanaman. Gunakan insektisida alami seperti air rendaman tembakau atau jika serangan hama serangga terlalu kuat maka bisa menggunakan insektisida yang dijual di toko-toko pertanian yang disesuaikan dengan jenis serangganya.

          2. Hama Jamur

          • Inilah alasannya mengapa penting untuk memberikan fungisida pada lubang tanam sebelum ditanami kelor. Serangan jamur akan sulit diatasi bila menyerang bagian akar. Gejala akar tanaman yang terserang jamur ialah tanaman akan tampak layu dimana batang dan daun perlahan-lahan mengering dan akhirnya mati.
          • Meski masih bisa dilakukan pengkocoran fungisida di area pengakaranĀ  jika muncul gejala serangan jamur pada akar, akan tetapi lebih baik mencegahnya sedari awal. Area lain yang diserang jamur ialah daunnya yang mana akan timbul bercak-bercak kecoklatan pada bagian yang terserang jamur. Gunakan fungisida yang dapat dengan mudah anda beli di toko-toko pertanian untuk mengendalikan hama jamur yang menyerang bagian tanaman.

          3. Hama Bakteri

          • Meski jarang terjadi, namun bukan berarti tak mungkin akar tanaman kelor terserang bakteri. Penting untuk menjaga kondisi tanah di area perakaran agar tidak becek atau menggenang air. Hal ini agar bakteri patogen tidak membusukkan akar dan akhirnya mematikan tanaman. Gejala yang munculĀ  bila tanaman terserang bakteri hampir sama dengan gejala serangan jamur pada akar.
          • Hanya saja tanaman akan lebih cepat mati bila terserang bakteri. Cara menagani hama pada daun kelor: Kocorkan bakterisida jika muncul gejala serangan. Jaga area tanah agar tidak menggenang air sekaligus lakukan penyianganĀ  secara teratur disekitar tanaman kelor.

           

          Tips Sukses Menanam Kelor

          Berikut ada beberapa tips agar hasil panen kelor lebih optimal:
          Semprotkan pupuk organik cair pada daun kelor agar pertumbuhan daun menjadi rimbun. Otomatis hasil panen meningkat.
          Semprotkan ZPT auksin agar tunas dan cabang baru cepat tumbuh sehingga interval panen lebih cepat Berikan NPK dan Kalsium sebagai pupuk dasar ataupun susulan agar pertumbuhan tanaman lebih cepat, sehat dan kuat. Telur yang diasinkan bersifat stabil, dapat disimpan tanpa mengalami proses perusakan. Dengan pengasinan rasa amis telur akan berkurang tidak berbau busuk, dan rasanya enak. Dengan penambahan daun Kelor (Marunggai) menurunkan kandungan Kolesterol Telur sampai hanya 1/3 nya saja. Dengan penambahan daun Kelor (Marunggai) menambah antioksidan Telur asin mencegah Kanker.

          Tinggalkan Komentar

          Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

          6 views
          Scroll to Top