LITERASI DIGITAL

Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Sumbar berdasarkan data Perpustakaan Nasional (Perpusnas) naik 475 persen dari awalnya 14,17 pada 2021 menjadi 67,33 pada 2022 sehingga menempatkan provinsi itu pada peringkat 14 secara nasional. Sebelumnya tingkat indeks Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) Provinsi Sumbar juga menjadi yang tertinggi di Sumatera pada 2022 dengan nilai 66,87, naik dari tahun 2021 yang hanya 61,15.

LITERASI

Menurut National Institute for Literacy, Literasi adalah kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan Masyarakat.

JENIS-JENIS LITERASI DASAR

  1. Literasi Baca Tulis: Kecakapan Membaca dan menulis
  2. Literasi Numerasi: Kecakapan Berhitung
  3. Literasi Sains: Kecakapan penggunaan Pengetahuan Alam
  4. Literasi Digital: Kecakapan Penggunaan media digital
  5. Literasi Finansial: Kecakapan pengelolaan keuangan
  6. Literasi Budaya dan Kewargaan: Kecakapan berbudaya dan bersosialisasi

LITERASI DIGITAL

Dikutip dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya.

4 PILAR LITERASI DIGITAL

  1. Digital Skills: Memahami perangkat keras dan lunak TIK, serta sistem operasi digital
  2. Digital Culture: Mampu membangun wawasan kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital
  3. Digital Ethics: Menyesuaikan diri, berfikir rasional dan mengutamakan netiket
  4. Digital Safety: Meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data pribadi

KOMPONEN LITERASI DIGITAL

Menurut Steve Wheeler dalam tulisannya berjudul “Digital Literacies for Engagement in Emerging Online Cultures “terdapat sembilan komponen yang termuat dalam literasi digital, yaitu:

  1. Social Networking Media: sosial bisa menjadi sumber informasi, namun perlu kecermatan dalam menyaring informasi yang beredar. Kemampuan memanfaatkan fitur di media sosial menjadi salah satu hal penting yang mesti dimiliki.
  2. Transliteracy: Memanfaatkan berbagai platform untuk menggubah konten. Komponen ini mengutamakan kemampuan komunikasi dengan media sosial.
  3. Maintaining Privacy: Cyber-crime menjadi salah satu jenis kejahatan di dunia internet yang mesti dipahami, khususnya agar data-data pribadi tetap terlindungi.
  4. Managing Digital Identity: Bagaimana seorang pengguna internet menggunakan indentitas secara tepat.
  5. Creating Content: Kemampuan pengguna platfrom dalam membuat konten di internet.
  6. Organising and Sharing Content: Berkaitan dalam hal mengatur dan membagikan konten informasi agar lebih mudah disebarkan ke publik.
  7. Reusing: Mengutamakan bagaiman penggguna platform dapat membuat dan mengolah kembali konten yang ada agar dapat dipergunakan kembali sesuai kebutuhan.
  8.  Filtering and Selecting Content: Kemampuan mencari dan menyaring informasi di dunia internet.
  9. Self-Broadcasting: Bagaimana seseorang dapat membagikan ide atau gagasannya melalui berbagai platform dengan tepat dan aman.

MANFAAT DAN CONTOH LITERASI DIGITAL

  1.  Menambah keterampilan baru lebih mudah, efektif, dan hemat biaya. Contohnya mencari percobaan sains dengan melihat tutorial di internet. Dapat menghemat pemakaian kertas melalui gawai. Contohnya membaca buku elektronik untuk menghemat kertas dan lingkungan.
  2. Mudah mendapatkan informasi terkini dan dibagikan dengan cepat. Contohnya membaca informasi seputar kondisi lalu lintas terkini, memakai aplikasi.
  3. Belajar bahasa dan menulis lebih efisien. Contohnya mencari kata tertentu lewat aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
  4. Bisa memilih keputusan lebih cepat dan tepat. Contohnya membandingkan harga produk melalui website.
  5. Dapat menghemat biaya anggaran belanja dan keuangan. Contohnya anda bisa mengikuti keuangan dan membeli barang ketika diskon di toko online.
  6. Referensi dan sumber belajar bisa dicari melalui internet. Lebih mudah dan praktis asal terhubung dengan internet.
  7. Bisa memperluas jaringan pertemanan. Contohnya pemakaian media sosial bisa menambah teman baru sampai lintas negara. Media sosial memudahkan komunikasi tanpa terbatas oleh waktu.

PLATFORM LITERASI DIGITAL

  1. Youtube
  2. Website Kementrian Kesehatan Indonesia ataupun Departemen Kesehatan Propinsi / Kota
  3. Google
  4. Media Sosial lain dengan tajuk Kesehatan
  5. Website dan Aplikasi Kesatrya Besti (https//kesatryabesti.com)

Kesatria Besti (Keluarga Sehat Masyarakat Berdaya Bebas Stunting) merupakan Program Intervensi Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Di Sumatera Barat melalui peningkatan literasi digital, pemberdayaan lahan marginal, dan diversifikasi produk. Tujuan utama dari pelaksanaan ketiga program tersebut adalah untuk mencegah dan menanggulangi permasalahan stunting di Sumatera Barat melalui pembentukan keluarga sehat dan pemberdayaan masyarakat yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

Sasaran program KesatryaBesti adalah ibu hamil, ibu balita, dan remaja yang berasal dari keluarga beresiko stunting dan keluarga yang memiliki Balita Stunting. Cakupan implementasi program ini adalah Sumatera Barat, namun sebagai Pilot Project meliputi Kabupaten Lima puluh Kota dan Kabupaten Agam.

Dalam https://kesatryabesti.com/ juga dilengkapi aplikasi bagi Tenaga pendamping Keluarga (TPK) untuk mengukur dan mendata Balita stunting atau beresiko stunting yang ada di wilayah kerjanya, sehingga diapat dipantau perkembangan berat badan dan tinggi badan secara periodic.

UPAYA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL

  1. Tahun 2021 Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Program Literasi Digital Nasional untuk memastikan 196,7 juta warganet di Indonesia mampu mengoptimalkan kebermanfaatan internet, dan semakin cakap digital. (Mimbar Sumbar, https://mimbarsumbar.id/program-literasi-digital-wujudkan-indonesia-terkoneksi-semakin-maju/ , 21 Mei 2021)
  2. Tahun 2023 Pemerintah Propinsi Sumatera Barat melakukan penguatan integrasi dan interoperabilitas arsitektur Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) yang tidak saja terhubung ke pusat tetapi juga ke Tingkat Nagari. Program ini dinilai meningkatkan literasi digital Masyarakat dengan bukti dianugrahinya Propinsi Sumatera Barat dengan dua penghargaan dari Kementrian Kominfo RI atas andil Pemprov Sumbar mewujudkan pemerintah berbasis elektronik melalui layanan jaringan intra pemerintah dan pemanfaatan layanan mail multidomain.(Padek, https://padek.jawapos.com/advertorial/2363765756/sumbar-raih-dua-penghargaan-digital-governance-jadi-yang-terhebat-di-pulau-sumatera , Rabu 18 Oktober 2023)
  3. Tahun 2023  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bekerja sama dengan Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) menyelenggarakan kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan Provinsi Sumatra Barat yang bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif dan produktif serta berkarakter sehingga dapat meningkatkan kemampuan hard skillÂdan soft skill sehingga dapat memaksimalkan manfaat dari internet dan meminimalisir dampak negatif internet. (Makin Cakap Digital, https://maintenance.literasidigital.id/publikasi/berita/kick-off-literasi-digital-sektor-pendidikan-kepada-tendik-sumbar , 14 Juni 2023)

    Tinggalkan Komentar

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    4 views
    Scroll to Top